Setiap orang memiliki tingkat ekspresi dan asertivitas dalam bahasa komunikasi di tempat kerja. Cara komunikasi seorang Sri Mulyani tentu berbeda dengan seorang Susi Pudjiastuti dalam menjalankan kepemimpinan manajemen. Sebagai pemimpin yang juga melakukan manajemen sumber daya manusia, Anda perlu mengidentifikasi tingkatan komunikasi diri sendiri. Bahasa tubuh Anda juga ikut mempengaruhi bagaimana Anda berperilaku sebagai manajemen dan manajer. Di sisi lain karyawan perlu mempertimbangkan komunikasi mereka dan cara mereka berkontribusi pada lingkungan kerja yang kondusif.
Ada dua dimensi bahasa komunikasi, yaitu ekspresi dan asertivitas. Ekspresi adalah sejauh mana Anda mengendalikan atau mengekspresikan emosi ketika berhubungan dengan orang lain. Asertivitas adalah upaya Anda untuk memengaruhi atau mengendalikan pikiran dan tindakan orang lain. Hal ini penting diketahui agar teori kepemimpinan yang Anda miliki lebih sempurna.
Kombinasi dari dua dimensi bahasa komunikasi membentuk empat kuadran :
Keempat kombinasi ini memandu tindakan, keputusan, dan kebiasaan umum seseorang. Asertivitas dan Ekspresi adalah bahasa komunikasi yang kita gunakan untuk mengatasi tuntutan dan harapan yang ditujukan kepada kita. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam menjalankan fungsi manajemen.
Asertivitas dan Ekspresi penting dalam komunikasi karena kedua hal ini menunjukkan bagaimana mereka menggunakannya dalam bekerja bersama orang lain. Bahasa komunikasi alami mereka dapat efektif dalam situasi tertentu. Penting bagi mereka untuk belajar cara komunikasi lainnya agar dapat fleksibel sesuai situasi yang dihadapi. Dengan demikian dengan menggunakan keempat kombinasi di atas, sebagai bagian dari konsep kepemimpinan Anda, interaksi Anda dalam bekerja sama dapat menjadi lebih baik. Sudah siap untuk melakukan latihan kepemimpinan Anda? Selamat melatih skill komunikasi Anda. Silakan dipraktekkan dalam proses komunikasi Anda di dalam organisasi kepada tim dan rekan kerja.